ILMU
BUDAYA DASAR
“Manusia
dan Tanggung Jawab”

NAMA : LHUSYA AFRILIA
NPM : 16114049
KELAS : 1 KA 38
DOSEN : Bpk. SENDI EKA
NANDA
SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA
ATA 2014 / 2015
I.
KATA
PENGANTAR
Puji dan Syukur kita Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha
Esa karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyusun makalah. Makalah ini membahas “Manusia dan Tanggung Jawab”
Dalam penyusunan makalah ini,saya banyak mendapat tantangan
dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa
teratasi. Terutama dosen mata kuliah Ilmu Budaya Dasar Bpk. Sendy Eka Nanda
yang telah membina saya.
Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini.Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik
dari bentuk penyusunan maupun materinya.
Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan
untuk kesempurnaan makalah selanjutnya.Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat kepada kita sekalian.
Bekasi,
1 Juni 2015
Penyusun
II.
PENDAHULUAN
Setiap
tindakan yang dilakukan manusia haruslah diawali dengan rasa sadar karena
setiap hal yang dilakukan, kata yang terucap akanlah diminta pertanggung
jawabannya di dunia maupun di akhirat. Pertanggung jawaban di dunia seperti,
apabila dalam melakukan pekerjaan, kita senantiasa dituntut untuk jujur dan
dapat menjelaskan apa saja yang sudah kita kerjakan pada rapat evaluasi.
Sedangkan pertanggungjawaban di akhirat akan kita dapatkan apabila kita sudah
meninggalkan dunia ini. Tanggung jawab merupakan cerminan sifat baik seseorang.
Apabila ia dapat bertanggungjawab pada dirinya sendiri, tidaklah sulit untuk
bertanggung jawab kepada orang lain.
III.
PEMBAHASAN
3.1
Pengertian
Tanggung Jawab
Tanggung
jawab menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah keadaan wajib menannggung
segala sesuatunya. Tanggung jawab timbul karena telah diterima wewenang.
Tanggung jawab juga membentuk hubungan tertentu antara pemberi wewenang dan
penerima wewenang. Jadi tanggung jawab seimbang dengan wewenang. Tanggung jawab
merupakan kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya disengaja
maupun yang tidak disengaja. Tanggung juga berarti berbuat sebagai perwujudan
kesadaran akan kewajiban.
Tanggung
jawab bersifat kodrati, artinya sudah menjadi bagian hidup manusia, bahwa
setiap manusia dibebani dengan tanggung jawab. Apabila dikaji tanggung jawab
itu adalah kewajiban yang harus dipikul sebagai akibat dari perbuatan pihak
yang berbuat. Tanggung jawab adalah ciri manusia yang beradab. Manusia merasa
bertanggung jawab karena ia menyadari baik atau buruk perbuatannya itu, dan
menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan pengadilan atau pengorbanan.
Dalam
konteks sosial manusia merupakan makhluk sosial.Ia tidak dapat hidup sendirian
dengan perangkat nilai-nilai sclera sendiri. Nilai-nilai yang diperankan
seseorang dalam jaminan sosial harus dipertanggungjawabkan sehingga tidak mengganggu
konsensus nilai yang telah disetujui bersama. Masalah tanggung jawab dalam
konteks individual berkaitan dengan konteks teologis.Manusia sebagai makhluk
individual artinya manusia harus bertanggung jawab terhadap dirinya
(seimbangan jasmani dan rohani) dan harus bertanggung jawab terhadap Tuhannya
(sebagai penciptanya). Tanggung jawab manusia terhadap dirinya akan lebih kuat
intensitasnya apabila ia mentiliki kesadaran yang mendalam. Tanggung jawab
manusia terhadap dirinya juga muncul sebagai akibat keyakinannya terhadap
suatu nilai.
Demikian
pula tanggung jawab manusia terhadap Tuhannya, manusia sadar akan keyakinan
dan ajaran-Nya. Oleh karena itu manusia harus menjalankan perintah-Nya dan
menjauhi larangan-Nya agar manusia dijauhkan dari perbuatan keji dan munkar.
Tanggung
jawab dalam konteks pergaulan manusia adalah keberanian.Orang yang bertanggung
jawab adalah orang yang berani menanggung resiko atas segala yang menjadi
tanggung jawabnya. Ia jujur terhadap dirinya dan jujur terhadap orang lain,
tidak pengecut dan mandiri. Dengan rasa tanggung jawab, orang yang bersangkutan
akan berusaha melalui seluruh potensi dirinya. Selain itu juga orang yang
bertanggung jawab adalah orang yang mau berkorban demi kepentingan orang lain.
Tanggung
jawab juga berkaitan dengan kewajiban. Kewajiban adalah sesuatu yang
dibebankan terhadap seseorang. Kewajiban merupakan bandingan terhadap hak dan
dapat juga tidak mengacu kepada hak. Maka tanggung jawab dalam hal ini adalah
tanggung jawab terhadap kewajibannya. Kewajiban dibagi menjadi 2 macam, yaitu :
1. Kewajiban Terbatas
Kewajiban
ini tanggung jawab diberlakukan kepada setiap orang. Contohnya undang-undang
larangan membunuh, mencuri yang disampingnya dapat diadakan hukuman-hukuman.
2. Kewajiban tidak Terbatas
Kewajiban
ini tanggung jawabnya diberlakukan kepada semua orang. Tanggung jawab terhadap
kewajiban ini nilainya lebih tinggi, sebab dijalankan oleh suara hati, seperti
keadilan dan kebajikan.
Orang
yang bertanggung jawab dapat memperoleh kebahagiaan, karena orang
tersebut dapat menunaikan kewajibannya. Kebahagiaan tersebut dapat dirasakan
oleh dirinya atau orang lain. Sebaliknya, jika orang yang tidak bertanggung
jawab akan menghadapi kesulitan karena ia tidak mengikuti aturan, norma, atau
nilai-nilai yang berlaku. Problema utama yang dirasakan pada zaman sekarang sehubungan
dengan masalah tanggung jawab adalah berkaratnya atau rusaknya perasaan moral
dan rasa hormat diri terhadap pertanggungjawaban.
Orang
yang bertanggung jawab itu akan mencoba untuk berbuat adil. Tetapi adakalanya
orang yang bertanggung jawab tidak dianggap adil karena runtuhnya nilai-nilai
yang dipegangnya dan runtuhnya keimanan terhadap Tuhan. Orang yang demikian
tentu akan mempertanggung jawabkan segala sesuatunya kepada Tuhan. Karena
hanya Tuhan lah yang bisa memberikan hukuman atau cobaan kepada manusia agar manusia
mau mempertanggung jawabkan atas segala perbuatannya.
3.2 Macam-macam Tanggung Jawab
Manusia itu berjuang memenuhi keperluannya
sendiri atau untuk keperluan pihak lain. Untuk itu ia akan menghadapi manusia
lain dalam masyarakat atau menghadapi lingkungan alam. Dalam usahanya itu
manusia menyadari bahwa ada kekuatan lain yang ikut menentukan yaitu kekuasaan
Tuhan. Dengan demikian tanggung jawab itu dapat dibedakan menurut keadaan
manusia atau hubungan yang dibuatnya. Atas dasar ini, dikenal jenis-jenis atau
macam-macam dari tanggung jawab.
1. Tanggung Jawab manusia terhadap diri sendiri
Menurut sifatnya manusia adalah makhluk bermoral.
Akan tetapi manusia juga seorang pribadi, dan sebagai makhluk pribadi manusia
mempunyai pendapat sendiri, perasaan sendiri, angan-angan untuk berbuat ataupun
bertindak, sudah barang tentu apabila perbuatan dan tindakan tersebut dihadapan
orang banyak, bisa jadi mengundang kekeliruan dan juga kesalahan. Untuk itulah
agar maanusia itu dalam mengisi kehidupannya memperoleh makna, maka atas diri
manusia perlu diberi Tanggung Jawab.
2. Tanggung Jawab kepada keluarga
Masyarakat kecil ialah keluarga. Keluarga adalah
suami-istri, ayah-ibu dan anak-anak, dan juga orang-orang lain yang menjadi
anggota keluarga. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada
keluarganya. Tanggung Jawab ini menyangkut nama baik keluarga. Tetapi Tanggung
Jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan, pendidikan, dan kehidupan.
3. Tanggung Jawab kepada masyarakat
Satu kenyataan pula, bahwa manusia adalah makhluk
sosial. Manusia merupakan anggota masyarakat. Karena itu, dalam berpikir,
bertingkah laku, berbicara, dan sebagainya manusia terikat oleh masyarakat.
Wajarlah apabila segala tingkah laku dan perbuatannya harus dipertanggung jawabkan
kepada masyarakat.
Secara kodrati dari sejak lahir sampai manusia
mati, memerlukan bantuan orang lain. Terlebih lagi pada zaman yang sudah
semakin maju ini. Secara langsung maupun tidak langsung manusia membutuhkan
hasil karya dan jasa orang lain untuk memenuhi segala kebutuhan hidup. Dalam
kondisi inilah manusia membutuhkan dan kerjasama dengan orang lain.
Kekuatan pada manusia pada hakikatnya tidak
terletak pada kemampuan fisik ataupun kemampuan jiwanya saja, namun juaga
terletak pada kemampuan manusia bekerjasama dengan manusia lain. Karena dengan
manusia lain, mereka dapat menciptakan kebudayaan yang dapat membedakan manusia
dengan makhluk hidup lain. Yang menyadarkan manusia ada tingkat mutu, martabat
dan harkat, sebagai manusia yang hidup pada zaman sekarang dan akan datang.
Dalam semua ini nampak bahwa dalam mempertahankan
hidup dan mengejar kehidupan yang lebih baik, manusia mustahil dapat mutlak
berdiri sendiri tanpa bantuan atau kerjasama dengan orang lain. Kenyataan ini
menimbulkan kesadaran bahwa segala yang dicapai dan kebahagiaan yang dirasakan
oleh manusia pada dasarnya berkat bantuan atau kerjasama dengan orang lain
didalam masyarakat. Kesadaran demikian melahirkan kesadaran bahwa setiap
manusia terpanggil hatinya untuk melakukan apa yang terbaik bagi orang lain dan
masyarakat. Boleh jadi inilah Tanggung Jawab manusia yang utama dalam hidup
kaitannya dengan masyarakat.
4. Tanggung Jawab kepada Bangsa/Negara
Satu kenyataan lagi, bahwa tiap manusia, tiap
individual adalah warga nagara suatu negara. Dalam berpikir, berbuat,
bertindak, bertingkah laku manusia terikat olah norma-norma atau ukuran-ukuran
yang dibuat oleh negara. Manusia tidak dapat berbuat semau sendiri. Bila
perbuatan manusia itu salah, maka ia harus bertanggung jawab kepada negara.
5. Tanggung Jawab kepada Tuhan
Manusia ada tidak dengan sendirimya, tetapi
merupakan makhluk ciptaan Tuhan. Sebagai ciptaan Tuhan manusia dapat
mengembangkan diri sendiri dengan sarana-sarana pada dirinya yaitu pikiran,
perasaan, seluruh anggota tubuhnya, dan alam sekitarnya.
Dalam mengembangkan dirinya manusia bertingkah
laku dan berbuat. Sudah tentu dalam perbuatannya manusia membuat banyak
kesalahan baik yangdisengaja maupun tidak. Sebagai hamba Tuhan, manusia harus
bertanggung jawab atas segala perbuatan yang saalah itu atau dengan istilah
agama atas segala dosanya.
Dalam kehidupan sehari-hari manusia bersembahyang
sesuai dengan perintah Tuhan. Apabila tidak bersembahyang, maka manusia itu
harus mempertanggung jawabkan kelalaiannya itu diakhirat kelak.
Manusia hidup dalam perjuangan, begitu firman
Tuhan. Tetapi bila manusia tidak bekerja keras untuk kelangsungan hidupnya,
maka segala akibatnya harus dipikul sendiri, penderitaan akibat kelalaian
adalah tanggung jawabnya. Meskipun manusia menutupi perbuatannya yang salah
dengan segala jalan sesuai dengan kondisi dan kemampuannya, misalnya dengan
hartanya, kekuasaannya, atau kekuatannya (ancaman), namun manusia tak dapat
lepas dari tanggung jawabnya kepada Tuhan.
3.3 Pengabdian dan Pengorbanan
Wujud dari tanggung jawab juga berupa pengabdian
dan pengorbanan. Pengabdian dan pengorbanan adalah suatu perbuatan yang baik
untuk kepentingan manusia itu sendiri.
A. Pengabdian
Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa
pikiran, pendapat ataupun tenaga sebaga perwujudan, kesetiaan antara lain
kepada raja, cinta, kasih sayang, hormat, atau suatu ikatan dan semua dilakukan
dengan ikhlas.
Timbulnya pengabdian itu pada hakikatnya ada rasa
tanggung jawab. Apabila kita bekerja keras dari pagi sampai sore dibeberapa
tempat untuk memenuhu kebutuhan rumah tangga kita, itu berarti mengabdi kepada
keluarga, karena kasih sayang kita pada keluarga. Lain halnya jika keluarga
kita membantu teman, karena ada kessulitan, mungkin sampai berhari-hari ikut
menyelesaikannya sampai tuntas, itu bukan pengabdian, tetapi hanya bantuan
saja.
Macam-macam pengabdian :
a. Pengabdian kepada keluarga
Pada hakikatnya manusia hidup berkeluarga. Hidup
berkeluarga ini didasarkan cinta dan kasih sayang. Kasih sayang ini mengandung
pengertian pengabdian dan pengorbanan. Tidak ada kasih sayang tanpa pengabdian.
Bila ada kasih sayang tidak disertai pengabdian. Berarti kasih sayang itu palsu
atau semu. Pengabdian kepada keluarga ini dapat berupa pengabdian kepada istri
dan anak-anak, istri kepada suami dan anak-anaknya, anak-anak kepada orang
tuanya.
b. Pengabdian kepada masyarakat
Manusia dalah anggota masyarakat, ia tidak dapat
hidup tanpa orang lain, karena tiap-tiap orang lain saling membutuhkan. Bila
seseorang yang hidup di masyarakat tidak mau memesyarakatkan diri dan selalu
mengasingkan diri, maka apabila mempunyai kesulitan yang luar biasa, ia akan
ditertawakan oleh masyarakat, cepat atau lambat ia akan menyadai dan menyerah
kepada masyarakat lingkungannya.
Oleh karena itu, demi masyarakat, anggota
mayarakat harus mau mengabdikan diri kepada masyarakat. Ia harus mempunyai rasa
tanggung jawab kepada masyarakat. Oleh karena nama baik tempat ia tinggal,
membawa nama baiknya pula. Bila remaja masyarakat kampungnya terkenal dengan
“remaja berandal” suka berkelahi, mengganggu orang, atau merampas hak orang
lain, maka bagaimanapun juga ia akan merasa malu.
c. Pengabdian kepada Negara
Manusia pada hakikatnya adalah bagian dari suatu
bangsa atau warga negara suatu negara. Karena itu seseorang wajib mencintai
bangsa dan negaranya. Mencintai ini biasanya diwujudkan dalam bentuk
pengabdian. Tidak ada arti cinta tanpa pengabdian.
d. Pengabdian
kepada Tuhan
Manusia tidak ada sendirinya, tetapi merupakan
makhluk ciptaan Tuhan. Sebagai ciptaan Tuhan manusia wajib mengabdi kepada
Tuhan. Pengabdian berarti penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan, dan itu
merupakan perwujudan tanggung jawabnya kapada Tuhan Yanag Maha Esa. Selain itu
juga manusia harus menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala
larangan-Nya.
B. Pengorbanan
Pengorbanan berasal dari kata korban atau kurban
yang berarti persembahan, sehingga pengorbanan berarti pemberian untuk
menyatakan kebaktian. Dengan demikian pengorbanan yang bersifat kebaktian itu
mengandung unsur keikhlasan yang tidak mengandung pamrih.
Pengorbanan dalam arti pemberian sebagai tanda
kebaktian tanpa pamrih dapat dirasakan bila kita membaca tau mendengarkan
ceramah di masjid. Dari kisah para tokoh atau nabi, manusia memperoleh tauladan
yang baik, sebagaimana mestinya wajib berkorban bagi orang yang mampu atau
orang memiliki harta yang lebih.
Wajib korban ini telah dikisah pada jaman Nabi
Ibrahim mendapat perintah dari Allah SWT untuk mengorbankan putra tunggalnya yang
bernama Ismail. Walaupun Nabi Ibrahim sangat sayang pada putranya tersebut,
akan tetapi perintah Allah SWT untuk mengorbankan putranya tetap dipatuhi dan
dilaksanakan. Allah SWT menguji kesetiaan dan besarnya pengorbanan Nabi
Ibrahim. Nabi Ibrahim sampai hati melihat pisaunya menancap dan dipotongkan
keleher putranya yaitu Ismail, tetapi ia sudah bertekad setia menjalankan
perintah Allah SWT. Kemudian terbukti, bahwa putranya yang mau dikorbankan
kepada Allah SWT sudah berganti biri-biri.
Pengorbanan yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim
kepada Allah SWT lebih tinggi kadarnya daripada pengorbanan Nabi Ibrahim
sekarang yang ditiru oleh umat islam yang menjalankan ibadah haji di Tanah Suci
maupun umat islam di wilayah lain dengan mengorbankan ternak seperti kambing
dan sapi untuk keperluan fakir miskin pada hari raya Idul Qurban atau pada hari
raya Idul Adha.
Perbedaan antara pengabdian dan pengorbanan tidak
begitu jelas. Karena adanya pengabdian tentu ada pengorbanan. Pengorbanan
merupakan akibat dari pengabdian. Pengorbanan dapat berupa harta benda,
pikiran, perasaan, bahkan dapat juga berupa jiwanya. Pengorbanan diserahkan
secara ikhlas tanpa pamrih, tanpa ada perjanjian, tanpa ada transaksi, kapan
saja diperlukan dan dilakukan.
Pengabdian lebih banyak menunjuk kepada
perbuatan, sedangkan pengorbanan lebih banyak menunjuk kepada pemberian sesuatu
misalnya berupa pikiran, perasaan, tenaga, biaya, dan waktu. Dalam pengabdian
selalu dituntut pengorbanan, akan tetapi pengorbanan belum tentu menuntut
pengabdian.
IV.
PENUTUP
Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat kita simpulkan bahwa :
Pada dasarnya Tanggung Jawab dalam konteks pergaulan manusia
adalah suatu keberanian. Orang yang bertanggung jawab adalah orang yang berani
menanggung resiko atas segala hal yang telah dilakukan atau diperbuat menjadi
tanggung jawabnya. Ia jujur terhadap dirinya dan jujur terhadap orang lain,
adil, bijaksana, tidak pengecut dan mandiri. Dengan rasa tanggung jawab, orang
yang bersangkutan akan selalu berusaha memenuhi kewajibannya melalui seluruh
potensi dirinya. Orang yang bertanggung jawab adalah orang mau berkorban untuk
kepentingan orang lain ataupun orang banyak.
Orang yang bertanggung jawab dapat memperoleh kebahagiaan,
sebab ia dapat menunaikan kewajibannya dengan baik. Kebahagiaan tersebut dapat
dirasakan oleh dirinya sendiri ataupun oleh orang lain/banyak. Sebaliknya orang
yang tidak bertanggung jawab akan menghadapai kesulitan, sebab ia tidak
melaksanakan kewajibannya dengan baik dan tentunya tidak mengikuti aturan,
norma serta nilai-nilai yang berlaku. Selain itu wujud dari tanggung jawab juga
berupa pengabdian dan pengorbanan. Pengabdian dan pengorbanan adalah suatu
perbuatan yang baik untuk kepentingan manusia itu sendiri.
V.
SOAL
1.
Apa arti tanggung jawab dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia?
a.
Keadaan wajib menannggung segala sesuatunya. Tanggung jawab timbul karena telah
diterima wewenang
b. Sudah menjadi bagian hidup
manusia ,bahwa setiap manusia di bebani dengan tangung jawab.apabila di kaji
tanggung jawab itu adalah kewajiban yang harus di pikul sebagai akibat dari
perbuatan pihak yang berbuat
c. Prinsip yang menerangkan
perusahaan harus dapat bertanggung jawab terhadap efek dari setiap tindakan di
dalam masyarakat maupun lingkungan
d. Sukarela atau berdasarkan
undang – undang, dalam pelaksanaan kewajiban sosial ekonomi di masyarakat
2.
Kewajiban dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Kewajiban umum dan
Kewajiban individu
b. Kewajiban formal dan
Kewajiban nonformal
c.
Kewajiban terbatas dan Kewajiban tidak terbatas
d. Kewajiban pokok dan Kewajiban
sampingan
3.
Berikut ini adalah macam-macam tanggung jawab, kecuali:
a. Tanggung jawab terhadap
diri sendiri
b. Tanggung jawab terhadap
Tuhan
c. Tanggung jawab terhadap
Negara
d.
Tanggung jawab terhadap Alam
- Berikut in adalah pengertian dari Pengabdian yang benar adalah:
a.Perbuatan baik yang
berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebaga perwujudan, kesetiaan antara
lain kepada raja, cinta, kasih sayang, hormat, atau suatu ikatan dan semua
dilakukan dengan ikhlas.
b. Keadaan wajib
menannggung segala sesuatunya. Tanggung jawab timbul karena telah diterima
wewenang
c. Prinsip yang menerangkan
perusahaan harus dapat bertanggung jawab terhadap efek dari setiap tindakan di
dalam masyarakat maupun lingkungan
d. Sukarela atau berdasarkan
undang – undang, dalam pelaksanaan kewajiban sosial ekonomi di masyarakat
5.
Apa yang dimaksud dengan Pengorbanan?
a.Pemberian
untuk menyatakan kebaktian dan ikhlas tanpa pamrih
b. Pemberian yang butuh pamrih
c. Pemberian yang menginginkan
timbal balik
d. Pemberian yang memiliki tujuan
terselubung
VI.
DAFTAR PUSTAKA
http://lindahanda.blogspot.com/2014/05/makalah-tentang-manusia-dan-tanggung.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar