Sabtu, 24 Oktober 2015

Hasil gambar untuk make up



Saya ditugaskan oleh Dosen Teori Organisasi Umum (TOU) saya untuk membuat organisasi apa yng akan saya buat setalah saya lulus nanti. Sebenarnya saya bingung ingin membuat organisasi apa. Tapi menurut saya, saya akan membuat organiasi dalam bidang Make-Up,mengapa? Karena menurut saya setiap hiburan dimana pun apa lagi pada station TV pasti kita harus memakai Make-Up oleh karena itu saya ingin membuat organisai tentang Make-UP.

Pada organisasi ini didalamnya akan ada ketua yang mengatur jalannya organisasi dan juga dibantu oleh sekertaris untuk mencatat siapa saja yang bau bergabung atau yang sudah lama bergabung atau mungkin yang sudah tidak bergabung lagi,ada juga bendahara dimana untuk mengkntrol keuangan pada organisasi ini. Dan pada organisasi ini akan ada beberapa pelajaran dalam hal merias atau Make-Up seseorang seperti untuk merias pengantin tradisional,pengantin modern, merias penari tradisional dan juga modern,merias artis,atau pun merias orang biasa yang ingin berpergian ke acara formal biasa. Karena hal tersebut kita membutuhkan anggota khususnya ketua untuk memiliki skill yang mahir dalam bidang Make-Up ini.

Dan menurut saya, untuk orgnisasi yang saya buat ini termasuk kedalam organisasi fungsional karena terdapat ketua yang memimpin seluruh anggotanya beedasarkan kemampuan masing-masing yang dimiliki. Dan organisasi ini bertujuan sangat jelas dimana masng-masing anggotanya ingin menguasai kemampuan Make-Up sesuai dengan kehendaknya ataupun kemampuannya, dalam menghendakinya juga harus sesuai dengan kriteria ketua atau bisa didiskusikan terlebih dahulu.

Menurut saya cukup sekian ulasan organisasi apa yang saya ingin buat stelah lulus nanti, mohon maaf jika ada salah kata. Sekian dan terimakasih.

Analisis Kekuatan dan Kelemahan PT Kereta Api (Persero) Indonesia

Kekuatan :
PT KAI memiliki beberapa kekuatan atau kelebihan, antara lain :

1.      merupakan jasa transportasi yang paling banyak di pergunakan oleh masyarakat, karena cukup ekonomis.
2.      memberikan layanan kereta api penumpang dan barang. Hampir semua jalur yang beroperasi memiliki layanan angkutan kereta api penumpang yang dijalankan secara teratur di berbagai daerah.
3.      selain memiliki rangkaian kereta untuk penumpang dan barang, PT KAI juga memiliki kereta wisata.
4.      Kereta Api Kelas Ekonomi masing-masing memiliki nilai strategis terhadap dinamika perekonomian nasional, khususnya untuk menunjang sektor pariwisata.
5.      Untuk menunjang kepariwisataan, PT. KAI memberikan pelayanan carter kereta khusus wisata juga berbagai keperluan seperti : rapat, pesta pernikahan, ulang tahun, dsb di atas Kereta Api menuju berbagai kota tujuan. yang dilengkapi dengan berbagai macam fasilitas yang memuaskan.
6.      Disamping Angkutan Penumpang dan Angkutan Barang, PT. KAI juga memberdayakan aset non produksi untuk dikomersialkan ke pihak eksterna.
7.       Untuk pelaksanaan tugas di PT KAI, diperlukan proses pendidikan dan pelatihan secara terprogram dan kontinyu baik di bidang prasarana, sarana, operasional, niaga, maupun manajemen.
 

Kelemahan :
Selain memiliki banyak kelebihan, PT KAI juga mempunyai beberapa kelemahan yaitu :

1.      Masalah ketepatan jadwal perjalanan KA masih diwarnai dengan kelambatan, karena pada bagian jalan KA tertentu sedang ada pelaksanaan pekerjaan perbaikan pada komponen jalan rel, baik berupa penggantian rel, bantalan, maupun penambahan balas, sehingga KA harus berjalan perlahan dan berpengaruh terhadap total waktu tempuh. 
2.      Rangkaian KA yang ada sekarang masih kurang, jika dibandingkan dengan jumlah penumpang yang sangat banyak. bahkan disetiap gerbong KA selalu kelebihan muatan atau OverLoad dari jumlah kapasitas yang diharuskan.
3.       Pelayanan dan keamanan masih sangat kurang dan perlu di tingkatkan lagi kinerjanya, baik pada saat di stasiun maupun saat di dalam gerbong kereta msaih belum terdapat pelayanan dan keamanan yang memuaskan konsumen.


Pada posting blog saya sebelumnya sudah membahas tentang Profil dan Bentuk Organisasi maka sekarang kita membahas tentang Struktur Organisasi pada PT.KAI. Ini adalah struktur lengkap dari PT.KAI:

 
Job description:
Vice President   :  Sebagai pimipinan Subdivre 3.1 KPT yang memiliki kuasa dan pemberi keputusan terhadap perusahaan atas laporan yang telah diberikan
Manager SDM   : Sebagai pengatur dan pemimpin unit SDM yang berhubungan dengan masalah kepegawaian
Manager Keuangan : Sebagai pengatur dan pimpinan unit keuangan yang berhubungan dengan masalah keuangan
Manager Operasional : Sebagai pengatur dan pemimpin unit operasional kereta api
Ass.Man Penggajian :Sebagai  wakil manager SDM  yang mengatur  dibagian penggajian
Ass.Man SDM :Sebagai wakil Manager SDM yang mengatur dibagian SDM
Ass.Man Dokumen dan Kerumah tanggaan: sebagai wakil manager SDM yang mengatur dibagian dokumen dan kerumah tanggaan.
Ass.Man.Anggaran: sebagai wakil manager keuangan yang mengatur dibagian anggaran.
Ass. Man.Akuntansi : sebagai wakil manager keuangan yang mengatur dibagian akuntansi.
Ass.Man. Keuangan : sebagai wakil manager keuangan yang mengatur dibagian keuangan.
Junior Manager Penagihan : sebagai wakil manager keuangan yang mengatur dibagian penagihan asset – asset kereta api.
Perbendaharaan : sebagai wakil manager keuangan yang mengatur dibagian kas sub divre 3.1 KPT.
Ass.Man.Perka : sebagai wakil manager operasional yang mengatur dibagian perjalanan kereta api.
Ass.Man.Operasi Sarana : sebagai wakil manager operasional yang mengatur dibagian operasi sarana.
Ass.Man.Pelayanan : sebagai wakil manager operasional yang mengatur dibagian pelayanan jasa.
Pelaksana : Melaksanakan apa yang ditugaskan para ass.man sesuai dengan unitnya masing-masing.



Koordinasi
Vice President
                Vice President-Manager SDM : mengkoordinir Manager SDM  agar urusan kepegawaian, penggajian pegawai serta dokumen kerumah tanggaan ,dilaksanakan dengan baik dan benar
                Vice President-Manager Keuangan : mengkoordinir Manager  Keuangan agar urusan Anggaran, Akuntansi, Penagihan Sewa Rumah dinas dan asset asset  tersebut dilaksanakan dengan baik dan benar,
                Vice President-Manager Operasional : mengkoordinasi Manager Operasional agar urusan Operasional perjalanan KA , Sarana perkereta-apian serta pelayanan jasa dapat dilaksanakan secara baik dan benar.

Manager SDM
                Manager SDM –Vice President: melaporkan kegiatan di unit Sdm  kepada Vice President  untuk dikoreksi  dan dipertanggung jawabkan
                Manager SDM-Manager Keuangan:  berkoordinir dalam hal laporan kebutuhan jumlah gaji pegawai dan tunjangan tunjangan yang diberikan.
                Manager SDM-Manager Operasional: berkoordinir dalam hal kepegawaian, baik dalam kuota pegawai maupun prestasi pegawai
                Manager SDM-Assman Penggajian: Mengawasi dan Mengkoordinir Assman penggajian  agar urusan penggajian pegawai terlaksana dengan baik dan benar
                Manager SDM-Assman SDM: Mengawasi dan mengkoordinir  kepada asssman SDM agar urusan kepegawaian (cuti,mutasi,pensiun dll) bisa terlaksana dengan baik dan benar.
                Manager SDM-Assman Dokumen Kerumah Tanggaan: Mengawasi dan mengkoordinir kepada Assman Dokumen dan kerumahtanggaan agar urusan dokumen dan kerumahtanggaan berjalan dengan baik dan benar (Surat Masuk,Surat Keluar, dll)
               
Manager Keuangan
                Manager Keuangan-Vice President: melaporkan kegiatan di unit Keuangan kepada Vice President untuk dikoreksi dan dipertanggung jawabkan
                Manager Keuangan-Manager Operasional: berkoordinir dalam hal kebutuhan dana opereasional kereta-api(Mulai dari BBM Hingga Pemberian uang jalan)
                Manager Keuangan-Assman Anggaran: Mengawasi dan mengkoordinir kepada Assman Anggaran, agar urusan anggaran terlaksana dengan baik dan benar
                Manager Keuangan-Assman Akuntansi: Mengawasi dan mengkoordinir kepada assman Akuntansi, agar urusan akuntansi dapat berjalan dengan lancar dan benar.
                Manager Keuangan-Assman Keuangan: mengawasi dan mengkoordinir kepada Assman Keuangan, agar urusan keuangan dapat berjalan dengan lancar dan benar.
                Manager Keuangan-Junior Manager Penagihan: mengawasi dan mengkoordinir kepada JM Penagihan, agar urusan penagihan sewa rumah dinas dan asset lainnya berjalan dengan lancar dan benar.
                Manager Keuangan-Perbendaharaan (PBD):Mengawasi dan mengkoordinir kepada pegawai PBD agar urusan kas daerah dapat dipertanggung jawabkan secara benar

Manager Operasional
                Manager Operasional-Vice President: Melaporkan Kegiatan di unit operasional kepada Vice President untuk dikoreksi dan dipertanggung jawabkan
                Manager Operasional-Assman PERKA: Mengawasi dan mengkoordinir Assman PERKA agar urusan perka dapat berjalan dengan baik dan benar sesuai GPK (Garis Perjalanan Kerta Api)
                Manager Operasional-Assman Operasional Sarana: Mengawasi dan mengkoordinir Assman OpSar  agar urusan pengoperasian sarana kereta api bisa terlaksana dengan baik dan benar.
                Manager Operasional-Assman  Pelayanan : Mengawasi dan mengkoordinir Assman Pelayanan , agara urusan pelayanan jasa kereta-api khususnya bagi pengguna jasa kereta api dapat dilaksanakan dengan baik dan benar sesuai dengan SOP Pelayanan (Standar Operasional Procedure).

Semua Assman-Pelaksana:  Berwewenang untuk member komando kepada pelaksana, baik pelaksana operasional, maupun perkantoran agar dapat menyelasaikan tugas nya masing masing dengan baik dan benar.


Sebelumnya saya sudah membahas tentang profil PT.KAI. Sekarang mari kita membahas Bentuk Organisasi apa yang digunakan oleh PT.KAI. 
Banyak bentuk organisasi yang digunakan oleh beberapa perusahaan di Indonesia seperti Organisasi Lini, Organisasi Lini dan Staf, Organisasi Fungsional, Organisasi Lini dan Fungsional, Organisasi Lini, Fungsiaonal, dan Staf, Organisasi Matrik, dan Organisasi Komite. Tetapi yang saya bahas lebih detail hanya Organisasi Fungsional saja, mengapa? Karena PT.KAI memakai bentuk organisasi ini.

ORGANISASI FUNGSIONAL (FUNCTIONAL ORG)
Diciptakan oleh Frederick W. Taylor, Organisasi ini disusun berdasarkan sifat dan macam pekerjaan yang harus dilakukan, masalah pembagian kerja merupakan masalah yang menjadi perhatian yang sungguh-sungguh.

Ciri-ciri organisasi fungsional :
  1.   Pembidangan tugas secara tegas dan jelas dapat dibedakan
  2. Bawahan akan menerima perintah dari beberapa atasan
  3. Pekerjaan lebih banyak bersifat teknis
  4. Target-target jelas dan pasti
  5. Pengawasan ketat
  6.  Penempatan jabatan berdasarkan spesialisasi

Keuntungan-keuntungan menggunakan organisasi fungsional adalah :
  1. Spesialisasi dapat dilakukan secara optimal
  2. Para pegawai bekerja sesuai ketrampilannya masing-masing
  3.  Produktivitas dan efisiensi dapat ditingkatkan
  4. Koordinasi menyeluruh bisa dilaksanakan pada eselon atas, sehingga berjalan lancar dan tertib
  5. Solidaritas, loyalitas, dan disiplin karyawan yang menjalankan fungsi yang sama biasanya cukup tinggi.
  6. Pembidangan tugas menjadi jelas


Kelemahan-kelemahan organisasi fungsional adalah :
1.      Pekerjaan seringkali sangat membosankan
2.   Sulit mengadakan perpindahan karyawan/pegawai dari satu bagian ke bagian lain karena pegawai hanya memperhatikan bidang spesialisasi sendiri saja
3.    Sering ada pegawai yang mementingkan bidangnya sendiri, sehingga koordinasi menyeluruh sulit dan sukar dilakukan


VISI : Menjadi penyedia jasa perkeretaapian terbaik yang fokus pada pelayanan pelanggan dan memenuhi harapan.
MISI : Menyelenggarakan bisnis perkeretaapian dan bisnis usaha penunjangnya melalui praktik bisnis dan model organisasi terbaik untuk memberikan nilai tambah yang tinggi bagi pemangku kepentingan dan kelestarian lingkungan berdasarkan empat pilar utama: Keselamatan, Ketepatan Waktu, Pelayanan, dan Kenyamanan.

TUJUAN PERUSAHAAN : Melaksanakan dan mendukung kebijaksanaan dan program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional, khususnya di bidang transportasi, dengan menyediakan barang dan jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat untuk dapat melakukan ekspansi baik di pasar domestik maupun internasional di bidang perkeretaapian. Usaha tersebut meliputi usaha pengangkutan orang dan barang dengan kereta api, kegiatan perawatan dan pengusahaan prasarana perkeretaapian, pengusahaan bisnis properti secara profesional, serta pengusahaan bisnis penunjang prasarana dan sarana kereta api secara efektif untuk kemanfaatan umum.

PT Kereta Api Indonesia (Persero) yang selanjutnya disingkat sebagai PT KAI (Persero) atau "Perseroan" adalah Badan Usaha Mi l ik Negara yang menyediakan, mengatur, dan mengurus jasa angkutan kereta api di Indonesia. PT Kereta Api Indonesia (Persero) didirikan sesuai dengan akta tanggal 1 Juni 1999 No. 2, yang dibuat di hadapan Imas Fatimah, S.H., Sp.N., Notaris di Jakarta, dan kemudian diperbaiki kembali sesuai dengan akta tanggal 13 September 1999 No. 14. Akta pendirian tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan tanggal 1 Oktober 1999 No. C-17171 HT.01.01.TH.99 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 14 Januari 2000 No. 4 Tambahan No. 240/2000. Riwayat PT KAI dibagi menjadi tiga periode, yaitu masa kolonial, sebagai lembaga pelayanan publik, dan sebagai perusahaan jasa. Pada masa kolonial, industri perkeretaapian dimulai pada tahun 1864 ketika Namlooze Venootschap Nederlanche Indische Spoorweg Maatschappij memprakarsai pembangunan jalan kereta api dari Semarang ke Surakarta, Jawa Tengah. Sejak itu tiga perusahaan lain berinvestasi membangun jalur-jalur kereta api di dalam dan luar Pulau Jawa. Perusahaan yang terlibat dalam industri kereta api zaman kolonial adalah Staat Spoorwegen, Verenigde Spoorwegenbedrifj, dan Deli Spoorwegen Maatscappij.

Periode perusahaan berorientasi pada pelayanan publik bermula pada masa awal kemerdekaan Indonesia. Pada tanggal 25 Mei berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 1963, pemerintah Republik Indonesia membentuk Perusahaan Negara Kereta Api (PNKA). Pada 15 September 1997 berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 61 Tahun 1971, PNKA diubah menjadi Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA). Dengan status sebagai Perusahaan Negara dan Perusahaan Jawatan, PT Kereta Api Indonesia (Persero) saat itu beroperasi melayani masyarakat dengan dana subsidi dari pemerintah. Babak baru pengelolaan PT Kereta Api Indonesia (Persero) dimulai ketika PJKA diubah menjadi Perusahaan Umum Kereta Api (Perumka) berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 57 Tahun 1990. Dengan status barunya sebagai perusahaan umum, Perumka berupaya untuk mendapatkan laba dari jasa yang disediakannya. Untuk jasa layanan penumpang, Perumka menawarkan tiga kelas layanan, yaitu kelas eksekutif, bisnis, dan ekonomi. Pada tanggal 31 Juli 1995 Perumka meluncurkan layanan kereta api penumpang kelas eksekutif dengan merek Kereta Api Argo Bromo JS-950. Merek ini kemudian dikembangkan menjadi Kereta Api (KA) Argo Bromo Anggrek dan dioperasikan mulai tanggal 24 September 1997. Pengoperasian KA Argo Bromo Anggrek mengawali pengembangan KA merek Argo lainnya, seperti KA Argo Lawu, KA Argo Mulia, dan KA Argo Parahyangan. Untuk mendorong Perumka menjadi perusahaan bisnis jasa, pada tanggal 3 Februari 1998 pemerintah menetapkan pengalihan bentuk Perusahaan Umum (Perum) Kereta Api menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 1998. Dengan status barunya, PT Kereta Api Indonesia (Persero) beroperasi sebagai lembaga bisnis yang berorientasi laba. Untuk tetap menjalankan sebagian misinya sebagai organisasi pelayanan publik, pemerintah menyediakan dana Public Service Organization (PSO).