ILMU
BUDAYA DASAR
“Manusia
dan Kebudayaan”
NAMA : LHUSYA
AFRILIA
NPM : 16114049
KELAS : 1
KA 38
DOSEN : Bpk.
SENDI EKA NANDA
SISTEM
INFORMASI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
ATA
2014 / 2015
I.
KATA
PENGANTAR
Puji
dan Syukur kita Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan
Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah. Makalah ini
membahas “Manusia danKebudayaan”
Dalam penyusunan makalah ini,saya
banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai
pihak tantangan itu bisa teratasi. Terutama dosen mata kuliah Ilmu Budaya Dasar
Bpk. Sendy Eka Nanda yang telah membina saya.
Oleh
karena itu, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Saya menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya.
Kritik
konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan untuk kesempurnaan makalah
selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita
sekalian.
Bekasi,
21 Maret 2015
Penyusun
II.
PENDAHULUAN
Indonesia
terkenal dengan keragaman budayanya. Manusia dan kebudayaan adalah satu hal
yang tidak bisa di pisahkan karena di mana manusia itu hidup dan menetap pasti
manusia akan hidup sesuai dengan kebudayaan yang ada di daerah yang di
tinggalinya.
Manusia
merupakan makhluk sosial yang berinteraksi satu sama lain dan melakukan suatu
kebiasaan-kebiasaan yang terus mereka kembangankan dan kebiasaan-kebiasaan tersebut akan menjadi
kebudayaan. Setiap manusia juga memiliki kebudayaan yang berbeda-beda, itu
disebabkan mereka memiliki pergaulan sendiri di wilayahnya sehingga manusia di
manapun memiliki kebudayaan yang berbeda masing-masing. Perbedaan kebudayaan
disebabkan karna perbedaan yang dimiliki seperti faktor Lingkungan, faktor
alam, manusia itu sendiri dan berbagai faktor lainnya yang menimbulkan Keberagaman
budaya tersebut Seiring dengan berkembangnya teknlogi informasi dan komunikasi
yang masuk ke Indonesia diharapkan dapat dapat memberikan pengaruh yang positif
terhadap kebudayaan masing – masing daerah, karena kebudayaan merupakan
jembatan yang menghubungkan dengan manusia yang lain.
III.
PEMBAHASAN
3.1Pengertian
Manusia
·
Manusia atau orang dapat diartikan
berbeda-beda dari segi biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara
campuran.
·
Secara
Biologis : manusia diklasifikasikan
sebagai Homo sapiens (Bahasa
Latin yang berarti "manusia yang tahu atau modern"),
sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan
menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana, dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan
kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup.
·
Secara
Kebudayaan : dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam
masyarakat majemuk serta perkembangan teknologinya, dan terutama berdasarkan
kemampuannya untuk membentuk kelompok dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta pertolongan.
·
Ada juga
beberapa pengertian tentang manusia yang lain,seperti berikut :
1.
Pengertian
Manusia Menurut Ilmu Sains
Manusia adalah makhluk utama dalam dunia alami, mempunyai esensi uniknya sendiri, dan sebagai suatu penciptaan bersifat istimewa dan mulia. Ia memiliki kemauan, ikut campur dalam alam yang merdeka, memiliki kekuatan untuk memilih dan mempunyai andil dalam menciptakan gaya hidup melawan kehidupan alami.
Manusia adalah makhluk utama dalam dunia alami, mempunyai esensi uniknya sendiri, dan sebagai suatu penciptaan bersifat istimewa dan mulia. Ia memiliki kemauan, ikut campur dalam alam yang merdeka, memiliki kekuatan untuk memilih dan mempunyai andil dalam menciptakan gaya hidup melawan kehidupan alami.
2.
Pengertian
Manusia Menurut Ilmu Sosiologi
Pengertian manusia menurut ilmu sosiologi adalah bagian dari masyarakat yang dibedakan menjadi dua, yaitu manusia sebagai makluk individu dan manusia sebagai makluk sosial yang melakukan interaksi dalam kehidupanya. Manusia sebagai makhluk individu memiliki unsur jasmani dan rohani, unsur fisik
dan psikis, unsur raga dan jiwa. Seseorang dikatakan sebagai
manusia individu manakala unsur-unsur tersebut menyatu dalam dirinya. Jika unsur tersebut sudah tidak menyatu lagi maka seseorang tidak disebut sebagai individu. Dalam diri individi ada unsur jasmani dan rohaninya, atau ada unsur fisik dan psikisnya, atau ada unsur raga dan jiwanya. Manusia sebagai makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat, selain itu juga diberikan yang berupa akal pikiran yang berkembang serta dapat dikembangkan. Manusia sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup bersama dengan manusia
lainnya. Dorongan masyarakat yang dibina sejak lahir akan selalu
menampakan dirinya dalam berbagai bentuk, karena itu dengan sendirinya manusia akan selalu bermasyarakat dalam kehidupannya.
Selain itu juga karena pada diri manusia ada dorongan dan kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain.
Pengertian manusia menurut ilmu sosiologi adalah bagian dari masyarakat yang dibedakan menjadi dua, yaitu manusia sebagai makluk individu dan manusia sebagai makluk sosial yang melakukan interaksi dalam kehidupanya. Manusia sebagai makhluk individu memiliki unsur jasmani dan rohani, unsur fisik
dan psikis, unsur raga dan jiwa. Seseorang dikatakan sebagai
manusia individu manakala unsur-unsur tersebut menyatu dalam dirinya. Jika unsur tersebut sudah tidak menyatu lagi maka seseorang tidak disebut sebagai individu. Dalam diri individi ada unsur jasmani dan rohaninya, atau ada unsur fisik dan psikisnya, atau ada unsur raga dan jiwanya. Manusia sebagai makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat, selain itu juga diberikan yang berupa akal pikiran yang berkembang serta dapat dikembangkan. Manusia sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup bersama dengan manusia
lainnya. Dorongan masyarakat yang dibina sejak lahir akan selalu
menampakan dirinya dalam berbagai bentuk, karena itu dengan sendirinya manusia akan selalu bermasyarakat dalam kehidupannya.
Selain itu juga karena pada diri manusia ada dorongan dan kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain.
3.2Pengertian Hakikat Manusia
Hakikat manusia adalah peran atau fungsi yang harus dijalankan oleh setiap manusia. Kata manusia berasal dari kata ” manu ” dari bahasa Sanksekerta atau ” mens ” dari bahasa Latin yang berarti berpikir, berakal budi, atau bisa juga dikatakan ” homo ” yang juga berasal dari bahasa Latin. Hal yang paling penting dalam membedakan manusia dengan makhluk lainnya adalah bahwa manusia dilengkapi dengan akal, pikiran, perasaan dan keyakinan untuk mempertinggi kualitas hidupnya di dunia. Manusia merupakan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang memiliki derajat paling tinggi di antara ciptaan yang lain dan kedudukannya sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Manusia sebagai individu bersifat nyata, yaitu mereka berupaya untuk selalu mewujudkan kepentingan, kebutuhan, dan potensi pribadi yang dimilikinya. Hal tersebut akan terus menerus berkembang menyesuaikan dengan perkembangan kehidupan yang dialaminya dan pertumbuhan yang ada pada dirinya. Manusia sebagai makhluk sosial, artinya makhluk yang tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Setiap manusia normal memerlukan orang lain dan hidup bersama-sama dengan orang lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sesuai dengan pendapat Aristoteles, menyatakan bahwa manusia adalah zoom politicon, yang berarti selain sebagai makhluk individu, manusia juga termasuk dalam makhluk sosial yang harus berinteraksi dengan manusia lain. Pada zaman purba, ketika kebutuhannya belum lengkap. Manusia sering memenuhi kebutuhannya dengan membuat dan mencari sendiri. Namun dengan semakin meningkat kebutuhan hidupnya, manusia membutuhkan orang lain untuk mendukung kehidupannya.
Hakikat manusia adalah peran atau fungsi yang harus dijalankan oleh setiap manusia. Kata manusia berasal dari kata ” manu ” dari bahasa Sanksekerta atau ” mens ” dari bahasa Latin yang berarti berpikir, berakal budi, atau bisa juga dikatakan ” homo ” yang juga berasal dari bahasa Latin. Hal yang paling penting dalam membedakan manusia dengan makhluk lainnya adalah bahwa manusia dilengkapi dengan akal, pikiran, perasaan dan keyakinan untuk mempertinggi kualitas hidupnya di dunia. Manusia merupakan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang memiliki derajat paling tinggi di antara ciptaan yang lain dan kedudukannya sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Manusia sebagai individu bersifat nyata, yaitu mereka berupaya untuk selalu mewujudkan kepentingan, kebutuhan, dan potensi pribadi yang dimilikinya. Hal tersebut akan terus menerus berkembang menyesuaikan dengan perkembangan kehidupan yang dialaminya dan pertumbuhan yang ada pada dirinya. Manusia sebagai makhluk sosial, artinya makhluk yang tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Setiap manusia normal memerlukan orang lain dan hidup bersama-sama dengan orang lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sesuai dengan pendapat Aristoteles, menyatakan bahwa manusia adalah zoom politicon, yang berarti selain sebagai makhluk individu, manusia juga termasuk dalam makhluk sosial yang harus berinteraksi dengan manusia lain. Pada zaman purba, ketika kebutuhannya belum lengkap. Manusia sering memenuhi kebutuhannya dengan membuat dan mencari sendiri. Namun dengan semakin meningkat kebutuhan hidupnya, manusia membutuhkan orang lain untuk mendukung kehidupannya.
Hakekat manusia adalah sebagai berikut :
1. Makhluk yang memiliki tenaga dalam yang dapat
menggerakkan hidupnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
2. Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab
atas tingkah laku intelektual dan sosial.
3. Mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu
mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya.
4. Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus
berkembang tidak pernah selesai (tuntas) selama hidupnya.
5. Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya
dalam usaha untuk mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat
dunia lebih baik untuk ditempati.
6. Suatu keberadaan yang berpotensi yang perwujudanya merupakan
ketakterdugaan dengan potensi yang tak terbatas.
7. Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung
kemungkinan baik dan jahat.
8. Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan terutama
lingkungan sosial, bahkan ia tidak bisa berkembang sesuai dengan martabat
kemanusiannya tanpa hidup di dalam lingkungan sosial.
Manusia juga memiliki wujud dan sifat
hakikatnya, yaitu:
1.
Kemampuan Menyadari Diri = Kemampuan
mengembangkan kesempatan yang ada, dan memperluas kearah kesempurnaan dan
menyadarinya sebagai kekuatan.
2.
Kemampuan Bereksistensi = Manusia
bersifat aktif dan manusia adalah manejer untuk lingkungannya. Pemilikan Kata
Hati.
3.
Kemampuan membuat keputusan tentang
sesuatu yang baik dan buruk baginya. Cara meningkatkan : Belajar dari apa yang
sudah pernah dilakukan serta melatih pikiran dan emosional.
4.
Kemampuan Bertanggung Jawab = Segala
sesuatu perbuatan harus sesuai dengan kodratnya karena manusia memiliki
tuntutan yang harus dipenuhi.
3.3Kepribadian Bangsa Timur
Manusia di bumi ini menempati wilayah yang berbeda, ada yang
bertempat di wilayah timur, wilayah barat dan wilayah timur tengah. Hal ini
membuat kebiasaan, adat istiadat, kebudayaan dan kepribadian setiap manusia
suatu wilayah berbeda dengan yang lainnya. Negara Indonesia termasuk ke dalam
bangsa Timur, yang dikenal sebagai bangsa yang berkepribadian baik.
Kepribadian bangsa timur diartikan suatu sikap yang dimiliki
oleh suatu negara yang menentukan penyesuaian dirinya terhadap lingkungan.
Kepribadian bangsa timur umumnya merupakan kepribadian yang mempunyai sifat
toleransi yang tinggi. Kita tinggal di Indonesia termasuk ke dalam bangsa
timur, dikenal sebagai bangsa yang berkepribadian baik. Di dunia bangsa timur
dikenal sebagai bangsa yang ramah dan bersahabat. Sebagian besar cara
berpakaian orang timur lebih sopan dan tertutup mungkin karena orang timur
kebanyakan memeluk agama islam dan menjunjung tinggi norma-norma yang berlaku.
Namun di zaman yang sekarang ini orang timur kebanyakan meniru kebiasaan orang
barat. Kebiasaan orang barat yang tidak sesuai atau bertentangan dengan
kebiasaan orang timur dapat memengaruhi kejiwaan orang timur itu sendiri.
Umumnya
kepribadian bangsa timur adalah sangat terbuka dan toleran terhadap bangsa
lain, tetapi selama masih sesuai dengan norma, etika serta adat istiadat yang
ada. Namun walaupun kita sudah tahu banyak tentang kepribadian bangsa Timur
kita tidak bisa selalu beranggapan bahwa kebudayaan bangsa Timur lebih baik
dari bangsa Barat. Karena semua hal pasti ada sisi positif dan negatifnya.
Tidak ada di dunia ini yang sepenuhnya baik.
Kebudayaan asing yang mudah diterima adalah unsur kebudayaan
kebendaan seperti peralatan yang terutama sangat mudah dipakai dan dirasakan
sangat bermanfaat bagi masyarakat yang menerimanya. Contohnya : Handphone,
komputer, cara berpakaian, bahkan gaya hidup juga mengikuti orang barat.
Tetapi ada juga beberapa unsur-unsur asing yang di terima
oleh orang timur,yaitu:
1.
Unsur-unsur yang
menyangkut sistem kepercayaan seperti ideologi, falsafah hidup dan lain-lain.
2.
Unsur-unsur yang
dipelajari pada taraf pertama proses sosialisasi. Contoh yang paling mudah
adalah soal makanan pokok suatu masyarakat.
3.
Pada umumnya
generasi muda dianggap sebagai individu-individu yang cepat menerima
unsur-unsur kebudayaan asing yang masuk melalui proses akulturasi. Sebaliknya
generasi tua, dianggap sebagai orang-orang kolot yang sukar menerima unsur
baru.
4.
Suatu masyarakat
yang terkena proses akulturasi, selalu ada kelompok-kelompok individu yang
sukar sekali atau bahkan tak dapat menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan
yang terjadi.
Dari beberapa unsur-unsur tersebut kita pasti
bertanya-tanya mengapa unsur-unsur tersebut sulit untuk di terima orang
barat,berikut faktor-faktornya:
1.
Terbatasnya
masyarakat memiliki hubungan atau kontak dengan kebudayaan dan dengan
orang-orang yang berasal dari luar masyarakat tersebut.
2.
Jika pandangan
hidup dan nilai yang dominan dalam suatu kebudayaan ditentukan oleh nilai-nilai
agama.
3.
Corak struktur
sosial suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan kebudayaan baru.
Misalnya sistem otoriter akan sukar menerima unsur kebudayaan baru.
4.
Suatu unsur
kebudayaan diterima jika sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang
menjadi landasan bagi diterimanya unsur kebudayaan yang baru tersebut.
5.
Apabila unsur
yang baru itu memiliki skala kegiatan yang terbatas.
Kepribadian Bangsa Timur :
Hospitality
Maksudnya adalah menunjukkan bahwa bangsa timur
memiliki sifat yang ramah dan sopan serta mudah bersosialisasi dengan bangsa
lainnya. Sikap peduli terhadap lingkungan sekitar membuat bangsa timur mudah
bergaul berbeda dengan bangsa barat yang cenderung hidup lebih individualis.
Hardworking
Pekerja keras merupan sifat yang tidak bisa dianggap
remeh. Bangsa Timur dikenal dengan orang-orangnya yang tidak mudah menyerah,
rajin dan bersungguh sungguh saat melakukqan sesuatu apalagi yang berhubungan
dengan pekerjaan.
Religius & Well-cultured
Bangsa timur juga terkenal karena keragaman ras dan
kebudayaan. Tidak hanya menang kuantitas, hal utama yang menjadi pedoman hidup
bangsa timur adalah tradisi dan agama. Karena keterikatan dengan adat dan
budaya menjadikan pembatas individu-individu bangsa timur untuk mencapai
potensi maksimalnya.
Respect for Elders
Bangsa timur dikenal dengan kesopanannya dan
menjunjung tinggi norma kesopanan. Adat yang berlaku di lingkungna bangsa timur
sangat berpengaruh terhadap kesopanan orang-orangnya.
Diligent
Karena bangsa timur dikenal pekerja keras dan rajin
ini menyebabkan bangsa timur cerdas dan pantang menyerah.
Attached to Norms
Sebagai bangsa timur, dikenal amat menjunjung tinggi
norma-norma. Bangsa timur cenderung judgemental menyangkut hal-hal yang
bertentangan dengan norma.
Strong family Ties
Kebanyakan orang-orang bangsa timur sangat bergantung
pada keluarganya. Keluarga menjadi factor utama dalam hal mempertimbangkan
banyak hal seperti urusan jodoh dan karir.
3.4Pengertian
Kebudayaan
Arti kebudayaan secara umum adalah merupakan jalan atau arah didalam bertindak dan berfikir untuk memenuhi kebutuhan hidup baik jasmani maupun rohani. Keanekaragaman kebudayaan yang ada di Indonesia menjadikan keunikan tersendiri bagi bangsa dan negara sehingga dengan tercipta keunikan tersebut kita akan mengetahui karakteristik seseorang. Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi, dan akal manusia.
Arti kebudayaan secara umum adalah merupakan jalan atau arah didalam bertindak dan berfikir untuk memenuhi kebutuhan hidup baik jasmani maupun rohani. Keanekaragaman kebudayaan yang ada di Indonesia menjadikan keunikan tersendiri bagi bangsa dan negara sehingga dengan tercipta keunikan tersebut kita akan mengetahui karakteristik seseorang. Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi, dan akal manusia.
Berikut ini adalah pengertian
kebudayaan yang di kemukakan oleh para ahli,yaitu:
1.
Dr. K. Kupper
Kebudayaan merupakan sistem gagasan yang menjadi
pedoman dan pengarah bagi manusia dalam bersikap dan berperilaku, baik secara
individu maupun kelompok.
2.
Ki Hajar Dewantara
Kebudayaan berarti buah budi manusia adalah hasil perjuangan
manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni zaman dan alam yang merupakan bukti
kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran didalam
hidup dan penghidupannya guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada
lahirnya bersifat tertib dan damai.
3.
Robert H Lowie
Kebudayaan adalah segala sesuatu yang diperoleh individu
dari masyarakat, mencakup kepercayaan, adat istiadat, norma-norma artistic,
kebiasaan makan, keahlian yang di peroleh bukan dari kreatifitasnya sendiri melainkan
merupakan warisan masa lampau yang di dapat melalui pendidikan formal atau
informal.
4.
Bounded et.al
Kebudayaan adalah sesuatu yang terbentuk oleh pengembangan
dan transmisi dari kepercayaan manusia melalui simbol-simbol tertentu, misalnya
simbol bahasa sebagai rangkaian simbol yang digunakan untuk mengalihkan
keyakinan budaya diantara para anggota suatu masyarakat. Pesan-pesan tentang
kebudayaan yang di harapkan dapat di temukan di dalam media, pemerintahan,
intitusi agama, sistem pendidikan dan semacam itu.
5.
Herskovits
Kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu
generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.
6.
Andreas Eppink
kebudayaan mengandung
keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta
keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi
segala pernyataan intelektual, dan artistik yang menjadi ciri khas suatu
masyarakat.
7.
Edward Burnett Tylor
kebudayaan merupakan
keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan
lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
8.
Selo Soemardjan
Kebudayaan adalah
sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari keterangan
beberapa ahli tersebut dapat kita simpulkan bahwa kebudayaan adalah sesuatu yang akan
memengaruhi tingkat pengetahuan, dan meliputi sistem ide atau gagasan yang
terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari,
kebudayaan itu bersifat abstrak.
3.5Unsur - Unsur Kebudayaan
Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur kebudayaan, antara lain sebagai berikut:
Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur kebudayaan, antara lain sebagai berikut:
1. Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan
memiliki 4 unsur pokok, yaitu:
·
alat-alat teknologi
·
sistem ekonomi
·
keluarga
·
kekuasaan politik
2. Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur
pokok yang meliputi:
·
sistem norma sosial
yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan
diri dengan alam sekelilingnya
·
organisasi ekonomi
·
alat-alat, dan
lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga
pendidikan utama)
·
organisasi kekuatan
(politik)
3. C. Kluckhohn mengemukakan ada 7 unsur
kebudayaan secara universal (universal categories of culture) yaitu:
·
bahasa
·
sistem pengetahuan
·
sistem tekhnologi, dan
peralatan
·
sistem kesenian
·
sistem mata pencarian
hidup
·
sistem religi
·
sistem kekerabatan,
dan organisasi kemasyarakatan
Ada juga beberapa unsur kebudayaan
yang bersifat Universal:
1.
Sistem Kepercayaan
Adanya Animisme, Dinamisme, dan
Totemisme.
a.
Animisme : kepercayaan
yang memuja arwah dari nenek moyang.
b.
Dinamisme : kepercayaan
bahwa pada benda-benda tertentu baik benda hidup atau mati bahkan juga
benda-benda ciptaan (seperti tombak dan keris) mempunyai kekuatan gaib dan
dianggap bersifat suci.
c.
Totemisme : kepercayaan
menghormati binatang-binatang tertentu untuk dipuja dan dianggapnya seketurunan.
2.
Sistem kemasyarakatan atau
organisasi social
Pada masa berburu dan mengumpulkan
makanan,masyarakatnya hidup berkelompok-kelompok dalam jumlah yang kecil.
Tetapi hubungan antara kelompoknya sudah erat karena mereka harus bersama-sama
menghadapi kondisi alam yang berat, sehingga sistem kemasyarakatan yang muncul
saat itu sangat sederhana. Tetapi pada masa bercocok tanam, kehidupan
masyarakat yang sudah menetap semakin mengalami perkembangan dan hal inilah
mendorong masyarakat untuk membentuk keteraturan hidup.
3.
Sistem Pengetahuan
Sejak zaman Neolithikum, masyarakat
Indonesia telah mengenal pengetahuan yang tinggi, dimana masyarakat telah dapat
memanfaatkan angin musim sebagai tenaga penggerak dalam aktivitas perdagangan
dan pelayaran juga mengenal astronomi atau ilmu perbintangan sebagai petunjuk
arah pelayaran atau sebagai petunjuk waktu dalam bidang pertanian.
4.
Bahasa
Bahasa adalah alat atau perwujudan
budaya yang digunakan manusia untuk saling berkomunikasi atau berhubungan, baik
lewat tulisan, lisan, ataupun gerakan (bahasa isyarat), dengan tujuan
menyampaikan maksud hati, kehendak atau kemauan kepada lawan bicaranya atau
orang lain.
5.
Kesenian
Kesenian dikenal oleh masyarakat prasejarah
pada zaman mesolithikum yang dibuktikan dengan adanya lukisan-lukisan pada
dinding-dinding gua.
6.
Sistem Mata Pencaharian Hidup
a. Masa
Berburu dan Mengumpulkan Makanan
b. Masa
Bercocok Tanam
c. Masa
Perundagian
7.
Sistem peralatan hidup
3.6Wujud
Kebudayaan
Menurut J.J. Hoenigman, wujud
kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan artefak.
·
Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan, dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan, dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.
·
Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati, dan didokumentasikan.
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati, dan didokumentasikan.
·
Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret di antara ketiga wujud kebudayaan. Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur, dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret di antara ketiga wujud kebudayaan. Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur, dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.
3.7Orientasi
Nilai Budaya
Kebudayaan sebagai karya mnusia yang memiliki sistem nilai.
Menurut C.Kluckhon dalam karyanya Variation in Value Orientation(1961) sistem nilai budaya dalam semua kebudayaan di dunia, universal memiliki 5masalah pokok kehidupan manusia yaitu:
1.Hakekat Hidup manusia
Hakekat hidup untuk setiap kebudayaan berbeda secara ekstem : ada yang berusaha memadamkan hidup, adapula dengan pola-pola kelakuan tertentu menganggap hidup sebagai suatu hal yang baik.
Menurut C.Kluckhon dalam karyanya Variation in Value Orientation(1961) sistem nilai budaya dalam semua kebudayaan di dunia, universal memiliki 5masalah pokok kehidupan manusia yaitu:
1.Hakekat Hidup manusia
Hakekat hidup untuk setiap kebudayaan berbeda secara ekstem : ada yang berusaha memadamkan hidup, adapula dengan pola-pola kelakuan tertentu menganggap hidup sebagai suatu hal yang baik.
2.Hakekat karya Manusia
Setiap budaya hakekatnya berbeda-beda, diantaeanya da yang beranggapan bahwa kerya bertujuan untuk hidup, karya memeberikan kehormatan dan tahta, karya merupakan gerak hidup untuk menambah karya lagi.
3.Hakekat Waktu manusia
Hakekat waktu untuk setiap kebudayaan berbeda; ada yang berpandangan mementingkan orientasi masa lampau, ada yang berorientasi pada masa kini, ada pula yang masa depan.
4.Hakekat alam manusia
Ada kebudayaan yang menganggap manusia harus mengxploitasi alam dan memanfaatkan alam sebaik mungkin. Ada juga yang menganggap manusia harus selaras dengan alam dan menyerah pada alam.
5.Hakekat hubungan Manusia
Dalam hal ini da yang mementingkan hubungan manusia dengan manusia, adpula yang berpandangan individualis.
3.8Perubahan
Kebudayaan
Perubahan
(dinamika) kebudayaan adalah perubahan yang terjadi akibat adanya
ketidaksesuaian di antara unsur-unsur kebudayaan yang saling berbeda, sehingga
terjadi keadaan yang tidak serasi bagi kehidupan. Definisi perubahan (dinamika)
kebudayan menurut para ahli, antara lain sebagai berikut.
a. John Lewis Gillin dan John Philip Gillin
Perubahan kebudayaan adalah suatu variasi dari cara-cara hidup yang disebabkan oleh perubahan-perubahan kondisi geografis kebudayaan material, komposisi penduduk, ideologi maupun karena adanya difusi dan penemuan baru dalam masyarakat tersebut.
a. John Lewis Gillin dan John Philip Gillin
Perubahan kebudayaan adalah suatu variasi dari cara-cara hidup yang disebabkan oleh perubahan-perubahan kondisi geografis kebudayaan material, komposisi penduduk, ideologi maupun karena adanya difusi dan penemuan baru dalam masyarakat tersebut.
b.
Samuel Koenig
Perubahan kebudayaan menunjuk pada modifikasimodifikasi yang terjadi dalam pola-pola kehidupan manusia. Modifikasi-modifikasi tersebut terjadi karena sebab-sebab internal maupun eksternal.
Perubahan kebudayaan menunjuk pada modifikasimodifikasi yang terjadi dalam pola-pola kehidupan manusia. Modifikasi-modifikasi tersebut terjadi karena sebab-sebab internal maupun eksternal.
c.
Selo Soemardjan
Perubahan kebudayaan adalah segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan yang memengaruhi sistem sosial, termasuk nilai-nilai, sikap, dan pola-pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.
Perubahan kebudayaan adalah segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan yang memengaruhi sistem sosial, termasuk nilai-nilai, sikap, dan pola-pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.
d.
Kingsley Davis
Perubahan kebudayaan adalah perubahan yang terjadi dalam struktur masyarakat.
Perubahan kebudayaan adalah perubahan yang terjadi dalam struktur masyarakat.
Faktor-faktor
internal penyebab perubahan kebudayaan, antara lain sebagai berikut:
·
Adanya ketidakpuasan terhadap sistem
nilai yang berlaku.
·
Adanya individu yang menyimpang dari
sistem nilai yangberlaku.
·
Adanya penemuan baru yang diterima
oleh masyarakat.
·
Adanya perubahan dalam jumlah dan
kondisi penduduk.
Faktor-faktor
eksternal penyebab perubahan kebudayaan, antara lain sebagai berikut.
·
Adanya bencana alam, seperti gempa
bumi, banjir, dan lainlain.
·
Timbulnya peperangan.
·
Kontak dengan masyarakat lain.
3.9Kaitan
Manusia dan Kebudayaan
Manusia pada
hakekatnya sangat erat sekali hubungannya dengan kebudayaan,serta hampir
seluruh sikap perbuatan yang dilakukan oleh manusia itu adalah suatu
kebudayaan. Dan manusia memiliki empat kedudukan terhadap kebudayaan, yaitu:
1.
Penganut kebudayaan,
2.
Pembawa kebudayaan,
3.
Manipulator kebudayaan, dan
4.
Pencipta kebudayaan.
Contoh-Contoh Hubungan Antara
Manusia dengan Kebudayaan
1) Kebudayaan-kebudayaan
khusus atas dasar faktor kedaerahan
Contoh: Adat-istiadat melamar di Lampung dan Minangkabau. Di Minangkabau biasanya pihak permpuan yang melamar sedangkan di Lampung, pihak laki-laki yang melamar.
Contoh: Adat-istiadat melamar di Lampung dan Minangkabau. Di Minangkabau biasanya pihak permpuan yang melamar sedangkan di Lampung, pihak laki-laki yang melamar.
2) Cara
hidup di kota dan di desa yang berbeda ( urban dan rural ways of life)
Contoh: Perbedaan anak yang dibesarkan di kota dengan seorang anak yang dibesarkan di desa. Anak kota bersikap lebih terbuka dan berani untuk menonjolkan diri di antara teman-temannya sedangkan seorang anak desa lebih mempunyai sikap percaya pada diri sendiri dan sikap menilai ( sense of value ).
Contoh: Perbedaan anak yang dibesarkan di kota dengan seorang anak yang dibesarkan di desa. Anak kota bersikap lebih terbuka dan berani untuk menonjolkan diri di antara teman-temannya sedangkan seorang anak desa lebih mempunyai sikap percaya pada diri sendiri dan sikap menilai ( sense of value ).
3) Kebudayaan-kebudayaan
khusus kelas social
Di masyarakat dapat dijumpai lapisan sosial yang kita kenal, ada lapisan sosial tinggi, rendah dan menengah. Misalnya cara berpakaian, etiket, pergaulan, bahasa sehari-hari dan cara mengisi waktu senggang. Masing-masing kelas mempunyai kebudayaan yang tidak sama, menghasilkan kepribadian yang tersendiri pula pada setiap individu.
Di masyarakat dapat dijumpai lapisan sosial yang kita kenal, ada lapisan sosial tinggi, rendah dan menengah. Misalnya cara berpakaian, etiket, pergaulan, bahasa sehari-hari dan cara mengisi waktu senggang. Masing-masing kelas mempunyai kebudayaan yang tidak sama, menghasilkan kepribadian yang tersendiri pula pada setiap individu.
4) Kebudayaan
khusus atas dasar agama
Adanya berbagai masalah di dalam satu agama pun melahirkan kepribadian yang berbeda-beda di kalangan umatnya.
Adanya berbagai masalah di dalam satu agama pun melahirkan kepribadian yang berbeda-beda di kalangan umatnya.
5) Kebudayaan
berdasarkan profesi
Misalnya: kepribadian seorang dokter berbeda dengan kepribadian seorang pengacara dan itu semua berpengaruh pada suasana kekeluargaan dan cara mereka bergaul. Contoh lain seorang militer mempunyai kepribadian yang sangat erat hubungan dengan tugas-tugasnya. Keluarganya juga sudah biasa berpindah tempat tinggal
Misalnya: kepribadian seorang dokter berbeda dengan kepribadian seorang pengacara dan itu semua berpengaruh pada suasana kekeluargaan dan cara mereka bergaul. Contoh lain seorang militer mempunyai kepribadian yang sangat erat hubungan dengan tugas-tugasnya. Keluarganya juga sudah biasa berpindah tempat tinggal
IV.
PENUTUP
Secara sederhana hubungan manusia
dan kebudayaan adalah sebagai perilaku kebudayaan dan kebudayaan merupakan
obyek yang dilaksanakan manusia. Dalam ilmu sosiologi manusia dan kebudayaan
dinilai sebagai dwi tunggal yang berarti walaupun keduanya berbeda tetapi
keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan setelah
kebudayaan tercipta maka kebudayaan mengatur kehidupan manusia yang sesuai
dengannya.
Manusia hidup karena adanya kebudayaan, sementara
itu kebudayaan akan terus hidup dan berkembang manakala manusia mau
melestarikan kebudayaan dan bukan merusaknya. Dengan demikian manusia dan
kebudayaan tidak dapat dipisahkan satu sama lain, karena dalam kehidupannya
tidak mungkin tidak berurusan dengan hasil-hasil kebudayaan, setiap hari
manusia melihat dan menggunakan kebudayaan, bahkan kadang kala disadari atau
tidak manusia merusak kebudayaan.
Maka
dari itu, sebagai manusia yang berbudaya kita harusnya mampu untuk terus dan
tetap berbudaya sebagaimana hakikat kita sebagai manusia.
V.
SOAL
1. Apa
yang dimaksud dengan manusia sebagai makhluk individu :
a.) Unsur jasmani dan rohani, unsur fisik
dan psikis, unsur raga dan jiwa menyatu dalam diri
dan psikis, unsur raga dan jiwa menyatu dalam diri
b.) Unsur
lingkungan menyatu dalam diri kita
c.) Unsur
pendidikan yang menyatu dalam diri
d.) Unsur
orang tua yang menyatu dalam diri
2. Manusia juga memiliki wujud dan
sifat hakikatnya, kecuali :
a.) Kemampuan Bereksistensi
b.) Kemampuan Bertanggung Jawab
c.) Kemampuan Menyadari Diri
d.) Kemampuan Membela Diri
3. Kata
budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa :
a.) Yunani
b.) Perancis
c.) Sansekerta
d.) Inggris
4. Manusia
memiliki empat kedudukan terhadap kebudayaan, KECUALI :
a.) Manipulator kebudayaan
b.) Promotor kebudayaan
c.) Pembawa kebudayaan
d.) Pencipta kebudayaan
5. Menurut
J.J. Hoenigman wujud kebudayaan
dibedakan menjadi tiga, kecuali
:
a.) Gagasan
(wujud ideal)
b.) Aktivitas
c.) Artefak
d.) Pernyataan
VI.
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar